Beranda | Artikel
Cara Mensyukuri Uang 100 Ribu (edisi Agustus)
Selasa, 1 April 2014

Saat Anda membaca tulisan ini, mungkin Anda baru saja menerima gaji. Mungkin 1 juta, mungkin juga 2 juta, atau bahkan 7 juta. Tapi Anda tetap mengeluh karena nominalnya masih Anda anggap kecil. Astaghfirullah … coba baca tulisan ini dulu wahai saudaraku. Siapa tahu bisa menjadi penawar barang sebentar. It’s all about … cepek! a hundred thousand rupiahs!

Cepek alias 100 ribu adalah uang yang mungkin tidak berharga. Mungkin saja, sampai Anda menggunakannya dengan cara-cara yang tidak sama dengan sebelumnya. Yuk kita lihat beberapa aksi yang membuat cepek Anda menjadi sebuah berkah.

1. Beli Alat tulis

Anda baru saja menerima gaji 1 juta, tapi Anda cemberut. Anda tidak puas dan tidak sempat bersyukur pada Allah. Hmmmm … that’s too bad ya akhi. Kalau sudah begini, cobalah antum pergi ke toko buku, keluarkan uang 100 ribu lalu belanjakanlah buku dan alat-alat tulis lainnya; penggaris, penghapus, tipe ex, pena, pensil, jangka, rautan pensil, dan sejenisnya. Setelah selesai dan mengemas semua barang-barang tersebut secantik mungkin, kemudian carilah anak tetangga atau anak dari kampung sebelah yang masih bersekolah tapi kelihatannya tidak punya cukup uang untuk “mengupgrade” kebutuhannya di tahun ajaran baru ini. Kalau sudah dapat satu, berikan saja bingkisan berisi buku dan alat-alat tulis tadi kepada anak tersebut atau orang tuanya. Kemudian perhatikan senyumnya. 

Satu juta Anda sudah tidak sama lagi bukan?

2. Telepon orang tua

Kapan terakhir kali Anda menelepon orang tua? Sebulan yang lalu atau tiga bulan yang lalu? Kalau Anda sudah kangen dengan orang tua, dengan suara dan canda tawanya yang selalu apa adanya, maka inilah saatnya untuk menuntaskan hasrat itu. Pergilah ke counter pulsa, lalu belilah pulsa yang harganya 100 ribu. Saat pulsa sudah masuk, kemudian teleponlah ayah atau ibunda Anda. Sepuasnya. Bila perlu bicaralah terus sampai operator ponsel sendiri yang memutus pembicaraan Anda.

Poin nomor dua ini mungkin tidak akan berkesan untuk para pembaca yang saat ini tidak sedang merantau, tapi bagi para pembaca yang merantau, termasuk saya sendiri, poin ini justru termasuk salah satu prioritas bulanan. Saat berbicara dengan orang tua, kita tidak hanya melepas kangen atau menjalin silaturahim, tetapi juga memohon doa dan restu agar dimudahkan dalam segala urusan, baik itu terkait jodoh, rizki, maupun karir atau pekerjaan. Dan lucunya, it works! Saya sendiri sudah terlampau sering mengalaminya. Ketika ada sesuatu yang saya inginkan, biasanya permohonan tersebut akan terasa lebih mudah untuk diraih setelah saya memohon restu secara langsung via telepon kepada kedua orang tua saya yang terpisah ribuan kilometer dari tempat saya bekerja. 

Apakah Anda bernasib sama seperti saya? Kalau iya, maka lakukanlah. You’ll thank me later.

3. Baju lebaran

Pada tanggal 19 atau 20 Agustus 2012 nanti, umat Islam sedunia akan bergembira menyambut hari raya idul fitri. Di setiap negara, ada kebiasaan dan tradisi unik untuk merayakannya. Khusus untuk negara kita, saya rasa pembaca semua sudah tahu apa yang biasa diminta oleh anak-anak kepada orang tuanya; minta baju baru! Hehehe, yoa betul sekali. Tapi sayangnya, tidak semua anak-anak Indonesia beruntung. Keterbatasan ekonomi dan kondisi finansial orang tua mungkin membuat banyak anak-anak di negeri ini yang terancam tidak bisa berlebaran dengan baju baru. 

Bila dikaji dari sisi agama, sebenarnya hal ini bukanlah sesuatu yang sangat signifikan, namun tetap saja, anak-anak adalah anak-anak. Mereka mungkin saja juga sudah tahu bahwa idul fitri itu tidak sama atau identik dengan baju baru. Tapi sebagai orang tua, atau orang yang lebih tua dan sudah pernah melewati masa kanak-kanak, kita pasti tahu apa yang membuat kita bahagia saat lebaran; memakai baju baru. 

So, bila pembaca saat ini tidak bisa bersyukur dengan uang 100 ribu, lalu tunggu apalagi, bagaimana kalau sahabat langsung pergi ke pasar, mall atau pusat perbelanjaan lalu habiskan uang itu untuk membeli baju baru yang ukurannya pas dengan anak yang akan menerimanya. Tapi tunggu dulu, jangan berikan langsung baju baru itu kepadanya. Tunggulah hingga ramadhan hari ke-25 atau ke-27. Buatlah sedikit kejutan. Kejutan yang membahagiakan. Sebuah kejutan untuk sang anak yang akan membuat Anda menjadi tidak sama lagi seperti sebelumnya. 

Ingatlah pesan Baginda Rasul bahwa akan selalu ada balasan yang luar biasa baik begi mereka yang berhasil memudahkan atau membahagiakan hamba Allah di atas dunia ini. 

4. Sepatu baru

Baiklah, saya tahu ini klasik. Tapi tahukah Anda bahwa ternyata banyak juga anak-anak Indonesia yang memakai sepatu tapi sepatunya sudah butut alias jebol dan dipenuhi ventilasi udara di mana-mana. Kalau sudah begitu, si anak pasti tidak nyaman. Kalau hujan airnya akan masuk ke dalam sepatu dan membahasi kaos kaki (baca: tidak baik buat kesehatan), sementara kalau panas pasti kakinya ikut kepanasan. Sebagai solusinya, saya mengajak para pembaca yang saat ini mungkin sedang sulit mensyukuri gajinya untuk melakukan perburuan alias hunting. Memburu anak-anak yang bisa dijadikan sasaran untuk mendapatkan sebuah sepatu baru hasil pemanfaatan uang 100 ribu yang mungkin terkesan tidak ada apa-apanya di mata Anda.

5. Keyboard dan Mouse untuk teman di kantor

Kalau diperhatikan, dua komponen komputer di kantor yang sering sekali tidak berfungsi dengan baik adalah mouse dan keyboard. Lucunya, mungkin karena tidak terlalu essensial, banyak staf di kantor kita yang terkesan malas untuk mengganti periferal tersebut. Padahal harga keduanya tidaklah mahal. Berdasarkan penelurusan saya di toko komputer beberapa hari yang lalu, uang 100 ribu ternyata sudah cukup untuk membawa pulang keduanya. 

Jadi inilah kesempatan bagus buat para pembaca, saat semua pegawai sudah pulang atau ketika tidak satupun di antara mereka berada di kantor, Anda bisa memberi kejutan dengan mengganti mouse dan keyboard lamanya dengan barang-barang baru yang baru saja Anda beli di toko komputer. Hehehe, saat mereka jadi bingung, Anda justru dapat pahala karena setiap kali si pengguna mouse dan keyboard ini memanfaatkan pemberian Anda untuk kebaikan, saya yakin Anda akan kebagian pahalanya. Insyaallah. Saya tidak bisa menjamin datangnya pahala, tapi saya tahu bahwa memberi sesuatu secara diam-diam adalah hal yang luar biasa dan akan membuat hati kita cenderung lebih damai dan bahagia.

Selamat beramal dengan uang 100 ribu Anda. Kalau Anda kesulitan mensyukuri sesuatu yang kecil, maka biarlah orang lain yang akan melakukannya. Semoga bermanfaat.

Cepeknya Pengusaha Muslim bukan hanya sekedar Cepek, tapi Cepek yang penuh berkah. 



Artikel asli: https://pengusahamuslim.com/3085-cara-mensyukuri-uang-1637.html